Begitulah dengan koleksi yang ada di Museum Layang-layang di kota Tokyo - Jepang. Layang-layang itu mempunyai peranan penting dalam perjalanan sejarah Jepang. Konon, layang-layang pada masa lampau juga pernah digunakan sebagai mata-mata atau pemberi tanda untuk mengintai keberadaan dan pergerakan musuh.
Dalam berbagai ritual keagamaan, layang-layang juga digunakan sebagai penyampaian bentuk permohonan maupun doa dalam agama Shinto.
Dalam bahasa Jepang, museum ini bernama Tako-no-Hakubutsukan atau yang lebih populer disebut dengan Kite Museum (Museum Layang-Layang).Museum ini didirikan pada tahun 1977 dan menyimpan sekitar 3.500 koleksi layang-layang dari Jepang dan negara-negara lainnya. Tetapi yang dipamerkan di museum hanya sekitar 400-500 layang-layang saja.
Bangunan museum ini berada di lantai 5 sebuah bangunan restoran yang juga dimiliki oleh sang pendiri Shingo Modegi. Bangunan itu jugga menjadi kantor pusatnya Japan Kite Association.
Shingo Modegi, yang juga merupakan pecinta berat layang-layang itu menggagas pembangunan sebuah museum layang-layang denga harapan agar layang-layang tidak ditinggalkan oleh generasi muda.
Museum layang-layang ini menempati lokasi yang tidak begitu luas. Tetapi koleksi layang-layangnya cukup menarik dan berragam. Koleksi itu ada yang terpajang di dinding, meja atau digantungkan di langit-langit museum sehingga nuansa ruangannya tampak semarak dan penuh warna.
Yang menarik, mayoritas layang-layang itu memiliki warna yang kontras dengan desain-desain yang unik. Untuk layang-layang tradisional Jepang memiliki desain gambarn yang juga tradisional seperti hantu, samurai, binatang, geisha, naga, satwa dan lainnya. Beberapa diantaranya dilengkapi dengan tulisan Jepang .
Ada juga layang-layang yang bergambar wajah sosok pendiri museum ini dan layang-layang karya Teizo Hashimoto yang merupakan seorang pembuat layang-layang ternama di Jepang.
Oya, bila Anda berkunjung ke Museum layang-layangini, jangan lupa sempatkan diri untuk mencicipi berbagai menu kuliner yang ditawarkan oleh restoran Tameiken yang ada di lantai 1. Restoran ini awalnya dikelola oleh Shingo Modegi dan kini diteruskan oleh putranya, yaitu Masaaki Modegi.
Jenazah Utuh Terkubur 35 Tahun
Rumah Sakit Hantu di Lamongan
Penampakan Jin,Tuyul dan Pocong Di Tuban
Ruangan Rahasia di Gua Akbar
Kuntilanak Yang Seram
Wisata Pabrik Semen Indonesia
Surban Peninggalan Sunan Giri
Robohnya Terob Masjid Agung Tuban
Jejak Bersujudnya Sunan Bonang
Makam R.A. Kartini
Makam Panjang 9 Meter
Rolls Royce Kuno Dinasti Sampoerna
Uang Bung Karno
Candi Unik Di Bawah Tanah
Situs Pemukiman Kerajaan Majapahit
Patung Budha Tidur Raksasa
Mitos Siluman Buaya Putih
Gerbang Kerajaan Majapahit
Makam Sunan Bonang - Tuban
Makam Islam Yang Berbentuk Candi di Lamongan
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Rumah Abu The di Surabaya
Aksi Anak Yang Menegangkan di Watu Ondo
-----
Indahnya Arca Dewa Wisnu
Ruangan Rahasia di Gua Akbar
Kuntilanak Yang Seram
Wisata Pabrik Semen Indonesia
Surban Peninggalan Sunan Giri
Robohnya Terob Masjid Agung Tuban
Jejak Bersujudnya Sunan Bonang
Makam R.A. Kartini
Makam Panjang 9 Meter
Rolls Royce Kuno Dinasti Sampoerna
Uang Bung Karno
Candi Unik Di Bawah Tanah
Situs Pemukiman Kerajaan Majapahit
Patung Budha Tidur Raksasa
Mitos Siluman Buaya Putih
Gerbang Kerajaan Majapahit
Makam Sunan Bonang - Tuban
Makam Islam Yang Berbentuk Candi di Lamongan
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Rumah Abu The di Surabaya
Aksi Anak Yang Menegangkan di Watu Ondo
-----
Indahnya Arca Dewa Wisnu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar