Senin, 29 Juni 2015

Mitos Siluman Ular Putih Penghuni Danau


Ada banyak kisah yang legendaris dari negeri Tiongkok. Salah satunya adalah legenda siluman ular putih . Legenda itu menceritakan tentang  seekor siluman ular putih yang muncul di dunia untuk menjadi manusia. 


Konon, ular itu akhirnya berubah menjadi seorang wanita cantik. Ia pun menikah dengan seorang pria bernama Xu Xian dan dikaruniai seorang anak. Sayang, kehidupan beda dunia itu tidak disetujui seorang biksu bernama Fahai. Sang biksu pun menyekap siluman ular putih di bawah Pagoda Leifeng, yang terletak di Xi Hu alias West Lake.



Beberapa tahun kemudian, anak ular putih yang sudah dewasa bersaksi di depan pagoda untuk mengorbankan dirinya demi membebaskan ibunya. 


Para dewa mendengar dan menghancurkan pagoda. Akhirnya keluarga kecil itu pun kembali bersatu.



Yang menarik , legenda itu masih berkembang hingga saat ini. Terlihat dari banyaknya wisatawan yang berkunjung ke danau West Lake yang berada di Hangzhou, Cina. Mereka ada yang meyakini bahwa di danau itu masih ada siluman ular putih itu.


 

West Lake yang berpanorama indah dan seluas 5,6 km2 ini terbagi jadi beberapa kawasan. Yang terbesar adalah Outer Lake, yang dikelilingi oleh North Inner Lake, Yuehu Lake, West Inner Lake, dan Lesser South. 


Danau-danau ini diapit oleh perbukitan hijau dengan rumah peristirahatan para Kaisar dan pagoda-pagoda indah.
  


Wisatawan bisa berkeliling danau dengan menggunakan perahu yang melewati beberapa pulau buatan dengan nama-namanya yang indah. Di antaranya adalah Three Pools Mirroring the Moon, Solitary Hill, Two Peaks Embracing the Sky dan Temple of Soul's Retreat. 


Selain itu juga terdapat Broken Bridge, jembatan yang diyakini merupakan tempat bertemunya siluman ular putih dan Xu Xian.

 

Terlepas dari legenda siluman ular putih itu, West Lake ini memang menarik untuk dikunjungi. Terlebih berada di sana kala fajar atau senja, panoramanya bagai lukisan alam yang tak bertepi.








Minggu, 28 Juni 2015

Jejak Sejarah Jepang Di Museum Layang-layang

Bermain layang-layang tentu sangat menyenangkan. Apalagi jika aneka aneka bentuk dan ukuran layang-layang itu bisa terbang dengan tenang di angkasa. Keberadaan layang-layang itu ternyata tak hanya sebagai media untuk bermain saja. Tetapi juga merupakan saksi dan jejak sejarah yang sudah ada sejak masa lampau.



Begitulah dengan koleksi yang ada di Museum Layang-layang di kota Tokyo - Jepang. Layang-layang itu mempunyai peranan penting dalam perjalanan sejarah Jepang. Konon, layang-layang pada masa lampau juga pernah digunakan sebagai mata-mata atau pemberi tanda untuk mengintai keberadaan dan pergerakan musuh.


Dalam berbagai ritual keagamaan, layang-layang juga digunakan sebagai penyampaian bentuk permohonan maupun doa dalam agama Shinto.



Dalam bahasa Jepang, museum ini bernama Tako-no-Hakubutsukan atau yang lebih populer disebut dengan Kite Museum (Museum Layang-Layang).Museum ini  didirikan pada tahun 1977 dan menyimpan sekitar 3.500 koleksi layang-layang dari Jepang dan negara-negara lainnya. Tetapi yang dipamerkan di museum hanya sekitar 400-500 layang-layang saja. 
 

Bangunan museum ini  berada di lantai 5 sebuah bangunan restoran yang juga dimiliki oleh sang pendiri Shingo Modegi. Bangunan itu jugga menjadi kantor pusatnya Japan Kite Association. 


Shingo Modegi, yang juga merupakan pecinta berat layang-layang itu  menggagas pembangunan sebuah museum  layang-layang denga harapan agar layang-layang tidak ditinggalkan oleh generasi muda.


Museum layang-layang ini menempati lokasi yang tidak begitu luas. Tetapi koleksi layang-layangnya cukup menarik dan berragam. Koleksi itu ada yang terpajang di dinding, meja atau digantungkan di langit-langit museum sehingga nuansa ruangannya tampak semarak dan penuh warna. 


Yang menarik, mayoritas layang-layang itu  memiliki warna yang kontras dengan desain-desain yang unik. Untuk layang-layang tradisional Jepang memiliki desain gambarn yang juga tradisional seperti hantu, samurai, binatang, geisha, naga, satwa dan lainnya. Beberapa diantaranya dilengkapi dengan tulisan Jepang . 


Ada juga layang-layang yang bergambar wajah sosok pendiri museum ini dan layang-layang karya Teizo Hashimoto yang merupakan seorang pembuat layang-layang ternama di Jepang. 

 
Oya, bila Anda berkunjung ke  Museum layang-layangini, jangan lupa sempatkan diri untuk mencicipi berbagai menu kuliner yang ditawarkan oleh restoran Tameiken yang ada di lantai 1. Restoran ini awalnya dikelola oleh Shingo Modegi dan kini diteruskan oleh putranya, yaitu Masaaki Modegi. 

























Sabtu, 27 Juni 2015

Serunya Menjadi Raksasa Di Madurodam

Ada banyak destinasi wisata yang menarik di negeri Belanda. Di antaranya adalah Madurodam di Den Haag yang merupakan  taman dengan berbagai aneka miniatur bangunan terkenal



Berada di tengah bangunan miniaturnya , seolah menjadikan kita laksana raksasa di negeri liliput. Apalagi miniatur itu juga dilengkapi dengan ornamen dan perlengkapan lainnya yang tampak begitu detail dan nyata. 


Madurodam adalah wisata luar ruangan dengan waktu perjalanan sekitar 2-3 jam untuk menikmati koleksi-koleksi miniaturnya. Tiket masuknya seharga 13 Euro per orang untuk dewasa, atau 40 Euro untuk tiket keluarga sebanyak empat orang.



Tak ada pemandu wisata di sana karena informasi dan penjelasan dalam bentuk virtual yang ditampilkan melalui monitor di setiap miniaturnya.Wisatawan hanya  perlu memasukkan koin 50 sen Euro. Setelah itu, tayangan video tentang informasi dan sejarah bangunan tersebut diputar dengan dua bahasa, Belanda dan Inggris,


Wisata ini menempati  lahan seluas 18.000 meter persegi dengan  terdapat sedikitnya 200 miniatur bangunan baik yang klasik atau modern yang ada di semua kota di Belanda.Semua bangunan miniatur itu merepresentasikan sebagian wilayah penting di Belanda. 


Yang menarik, ukuran bangunannya dari bahan sintetis kecuali tanaman dan pepohonannya itu sengaja dibuat berskala 25 kali lebih kecil dibanding bangunan aslinya. Misalnya  miniatur Menara Bandar Udara Schipol di  Amsterdam yang tinggi minaturnya  hanya empat meter.


Oya, pada beberapa bangunan miniatur, pengunjung dapat melihat orang-orangan atau kendaraan itu bergerak dan mengeluarkan bunyi atau lagu yang biasa terdengar di tempat aslinya. Tetapi itu dengan memasukkan koin logam 10 sen euro, lho.


Dalam sejarahnya, kawasan wisata Madurodam ini awalnya dibangun sebagai lokasi peringatan Perang Dunia II sekaligus untuk menghormati salah seorang pejuang Belanda yang bernama George Maduro. 
 
Maduro tewas pada 9 Februari 1945 sebagai tawanan perang di kamp konsentrasi Dachau, di Munchen, Jerman bagian selatan.
 
Seiring dengan banyaknya wisataawan yang datang , Madurodam akhirnya dibuka untuk umum secara resmi pada tahun 1952. Cukup mudah untuk mencapai kompleks wisata ini dengan kendaraan umum di Den Haag. 

 
Tepat di seberang Madurodam terdapat halte pemberhentian tram nomor 9 dan bus nomor 22.
















Kamis, 25 Juni 2015

Indahnya Patung Budha Emas Di Dalam Kuil

Ada banyak patung Budha di dunia dengan berbagai bentuk pose, posisi dan ekspresinya. Salah satunya adalah patung Budha yang berada di dalam kuil  Wat Traimit di kota Bangkok, Thailand.


Patung Budha yang bernama lengkap Phra Phuttha Maha Suwan Patimakon itu terbuat dari emas  dengan dengan tinggi 3 meter dan berat 5,5 ton (5.500 kilogram). Konon merupakan patung Budha yang terbuat dari emas terbesar di dunia.



Kuil yang identik dengan Budha ini dibangun lebih dari 700 tahun yang lalu selama periode Sukhothai. Walau tidak ada catatan sejarah yang tertulis tentangasal-usulnya, tetapi diperkirakan bahwa Golden Buddha dibangun pada periode Sukhothai (1238-1438).

 
Yang menarik,  pada abad ke 18, awalnya patung emas tersebut ditutupi dengan plester semen untuk menyembunyikannya dari tentara Burma ketika datang dan menyerang Thailand.Patung itu kemudian ditemukan kembali secara tidak sengaja sekitar 40 tahun yang lalu. 
 

Gedung baru Wat Traimit yang bernama "Phra Maha Mondop" itu secara resmi dibuka untuk umum pada tanggal 14 Februari 2010 .  Gedung terdiri dari tiga lantai dengan lantai pertama bangunan adalah Yaowarat Chinatown Heritage Centre. 


Di sana wisatawan dapat mempelajari sejarah imigran Cina di Thailand serta budaya mereka yang telah menjadi bagian dari budaya Thailand. 

 

Sedangkan di lantai kedua menampilkan pameran asal usul Golden Buddha. Dan di lantai tingkt atas adalah lokasi patung  Golden Buddha itu diletakkan.Patung Budha itu tampak indah berkilauan dengan warna emasnya.



Selain terdapat ornamen dan perlengkapan sembahyang lainnya, di sekitar patung itu juga ada beberapa rangkaian bunga yang indah dan segar seolah semakin menambah pesona keindahan patung Budha Emas itu.








Rabu, 24 Juni 2015

Museum Semangka Yang Unik Di Tiongkok

Ada banyak museum di dunia. Tetapi museum yang satu ini sangat unik, khas dan berbeda karena koleksinya hanya berkaitan dengan buah semangka. Aneka informasi tentang sejarah, budaya,  foto dan kisah buah semangka bisa dijumpai di sana. Begitu pula tentang patung-patung yang bernuansa semangka.


Museum bernama Watermelon Museum Of China ini berlokasi di daerah Panggezhuang - Tiongkok.Museum didirikan pada tahun 2002 dengan bangunan museum dibuat mencolok menyerupai buah semangka.


Museum ini dibangun sebagai penghargaan karena rasa enak dan segar dari buah semangka yang menjadi makanan kesukaan warga Tiongkok saat musim panas. 


Lagipula, daerah bagian selatan kota Beijing, di mana museum ini berada merupakan salah satu daerah penghasil buah semangka terbesar di dunia.



Yang menarik, di halaman luar museum  menampilkan koleksi berbagai variasi semangka yang sengaja ditanam dan dirawat. Museum ini telah menerima lebih dari 300 varian semangka dari 20 provinsi. 100 varian yang terbaik itu dipilih dan ditampilkan sebagai pajangan di dalam museum.



Saat terbaik untuk berkunjung ke China Watermelon Museum ini adalah saat musim panas. Pengunjung selain dapat belajar banyak soal penanaman semangka, juga bisa mencicipi rasa dari berbagai varian semangka di seluruh dunia.


Sayang, informasi yang ada dalam museum ini tertulis dalam bahasa Mandarin saja. Bagi yang tidak mengerti bahasa Mandarin tentu akan tidak paham apa maksud informasi-informasi tersebut.


Jika sedang berwisata ke Beijing, China Watermelon Museum terletak di Distrik Daxing yang dapat dicapai dengan menaiki bus nomor 937.


Museum Semangka ini buka setiap hari kerja dari pukul 08.30-17.30 waktu setempat. Harga tiket masuk 20 Yuan atau Rp 42 ribu.








Selasa, 23 Juni 2015

Museum Bebek Panggang Yang Unik Di China

Bebek panggang tak hanya menjadi kuliner yang nikmat dan lezat, karena ternyata bebek panggang juga bisa menjadi ide sebuah bangunan museum.



Adalah Museum Bebek Panggang yang sudah dibuka sejak tahun 2014 berada di Beijing - Cina. Museum ini dibangun oleh jaringan restoran terkenal Quanjude . 
 


Karena itu, sebagian besar pengunjung museum  adalah tamu restoran yang juga sekaligus ingin mencicipi bebek panggang buatan restoran ini.


Acara pembukaan sendiri bertepatan dengan peringatan hari jadi ke 150 tahun restoran tersebut. Quanjude sendiri berdiri sejak pada tahun 1864 dan kini sudah mempunyai jaringan lebih dari 100 restoran di seluruh dunia termasuk restoran cabang Rangoon dan Melbourne.



Di bagian depan museum seluas 1000 meter persegi itu tampak patung bebek Peking yang berwarna emas. Bebek Peking dipilih karena bebek jenis ini memiliki daging yang nikmat  dan lezat setelah diolah dalam bentuk makanan.



Setelah itu, terdapat diorama yang terbuat dari patung dan menampilkan cara pembuatan bebek panggang secara tradisional. Ada pula patung koki yang sedang memasak bebek panggang dengan menggunakan tongkat panjang di depan dan berdiri di samping tungku.

Selain itu juga ada pajangan foto-foto orang terkenal yang pernah makan bebek panggang di restoran itu. Di antaranya adalah aktor terkenal Charlie Chaplin.


Ada pula  kupon pembelian bebek di tahun 1901 dan juga lembaran kertas promosi restoran pada zaman dahulu. 

 
Di dalamnya juga terdapat sebuah foto dimana tokoh pemimpin terkenal China, Mao Zedong dan perdana menteri China saat itu Zhou Enlai sedang menikmati sajian bebek Quanjude bersama dengan Presiden Amerika Serikat Richard Nixon saat kunjungannya ke China pada tahun 1972.


Berada di museum ini, Anda akan mengetahui sejarah kuliner Bebek Panggang yang ternyata tak hanya nikmat kala disantap di meja makan saja.