Wisatawan yang berkunjung ke sana tampak seperti deretan manusia mini di bawah megahnya patung Budha itu. Apalagi dengan sangat luasnya tebing batu yang ada di disekitarnya. Untuk menuju ke sana pun harus dengan melewati ratusan anak tangga yang curam.
Adalah Budha Leshan yang menjadi nama patung itu dan berada di daerah Leshan - Provinsi Sichuan yang berjarak 162 Km dari kota Chengdu - China.Yang menarik, patung itu dipahat di batu tebing yang berada di Pegunungan Lingyun dan dibuat berdasarkan keinginan salah satu biksu terkenal yang bernama Hai Tong .
Lokasi patung berada dalam lintasan tiga sungai yaitu sungai yaitu Sungai Min, Qingyi, dan Dadu yang arus airnya sangat deras. Dengan adanya Patung Buddha yang ditempatkan menghadap ke arah aliran sungai ini mampu mengurangi dan menenangkan derasnya aliran air sehingga aman dilalui oleh perahu dan kapal yang banyak melintas di sana.
Patung itu konon dibangun dalam dua tahapan yang diawali tahun 713 silam masa kekaisaran Dinasti Tang dibawah kepemimpinan Kaisar Xuangzong dan berakhir pada tahun 803 silam saat masa kepemimpinan Kaisar Dezong. Konon pula, pembangunannya membutuhkan waktu sampai 90 tahun lamanya.
Ada kisah menarik pada saat pembangunannya pernah mengalami kesulitan dalam hal pendanaannya. Biksu Hai Tong sampai rela mencongkel matanya di hadapan pejabat kerajaan untuk mendapatkan sejumlah uang untuk membantu pendanaan pembangunan patungnya.
Kisah menarik lainnya adalah konon patung itu pernah menangis selama empat kali. Salah satunya adalah patung tersebut terlihat menangis pada malam hari tahun 1962 yang diabadikan dalam sebuah foto "The Close-Eyed Buddha" masih dapat dilihat di Leshan Exhibition Hall.
Saat itu terjadi masa Kelaparan Besar Tiongkok tahun 1959-1961 saat pemerintahan Mao Zedong, yang menyebabkan 35 juta orang yang tewas karena kelaparan. Seetidaknya 7 juta korban jiwa diantaranya terjadi di Sichuan.
Karena musibah kelaparan yang dahsyat dan tidak ada kekuatan untuk menggali kuburan, mayat-mayat korban hanya dibungkus dengan tikar dan dilemparkan ke dalam sungai. Sang Buddha menutup matanya untuk pertama kali ketika ribuan mayat mengalir dari hulu ke pertemuan sungai tersebut.
Patung Budha itu memiliki tinggi 71 meter dan lebar 28 meter dalam posisi duduk sambil tersenyum. Selain itu juga terdapat 1021 bulatan besi pada kepalanya. Di bagian bawah tebing terdapat relief yang berkisah tentang perjalanan hidup Sang Buddha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar