Minggu, 31 Mei 2015

Monumen The Motherland Calls Yang Heroik Di Rusia

Ada banyak patung yang tinggi dan megah di dunia. Tetapi patung yang satu ini tampak unik dan berbeda karena menggambarkan sosok wanita. Sebilah pedang terhunus di tangan kanannya, sedang tangan kirinya dengan ekspresi wajahnya seperti mengajak dan menyerukan untuk tetap maju dan berperang dalam membela negara.


Begitulah gambaran dari patung Mother Motherland yang berlokasi di Mamayev Kurgan di Volgograd ( Stalingrad ), Rusia. Patung ini merupakan patung terbesar di dunia yang dibuat dari beton setinggi 85 meter dengan berat sekitar 8.000 ton dan selesai dibangun pada akhir tahun 1960.


Orang-orang yang berada di sekitarnya bagaikan titik-titik karena begitu tinggi dan besarnya monumen The Motherland Calls. 


Monumen ini dirancang oleh pematung terkenal bernama Yevgeny Vuchetich ini. Patung itu memiliki nama lengkap "The Motherland Calls!". Tetapi juga ada yang menamainya Mother Motherland, Mother Motherland Is Calling, The Motherland, atau Monumen Mamayev.



Selain Yevgeny, orang yang berjasa dalam pembangunan monumen nasional Rusia ini adalah seorang insinyur sipil bernama Nikolai Nikitin. 


Yang menarik, di sekitar bangunan ini terdapat kompleks monumen memperingati Pertempuran Stalingrad (Agustus 1942 sampai Februari 1943). 


Pertempuran itu merupakan pertempuran paling hebat dalam sejarah manusia karena menjadi penentu kemenangan Soviet atas pasukan Axis di garda timur Perang Dunia II .


Mengingat begitu heroiknya monumen ini, tak heran jika di sana sering menjadi lokasi acara-acara kenegaraan untuk mengenang peristiwa-peristiwa besar, heroik dan dramatis yang terjadi di Rusia pada masa lampau. 


Ratusan bendera raksasa dan pijaran kembang api aneka bentuk dan warna ikut menyemarakkan kemeriahan acara dan suasana di sana.









Kamis, 28 Mei 2015

Ribuan Boneka Yang Menyeramkan di Pulau Munecas


Boneka umumnya tampak imut, lucu dan menggemaskan. Siapapun terlebih anak-anak tentu akan tergoda untuk memegang atau menggendongnya. Tetapi berbeda dengan boneka-boneka yang ada di Pulau Munecas.
 

Selain tampak sangat kotor dan tidak terawat, boneka-boneka itu bernuansa horor dan menyeramkan. Entah kenapa, terasa ada aura dan nuansa mistis seperti dalam dunia lain saat menyimak boneka-boneka itu. 
 

Belum lagi dengan kisah meninggalnya seorang gadis karena tenggelam di sana yang semakin menambah seram suasananya.



Walau tampak seram dan menegangkan, ada banyak wisatawan yang datang ke Pulau Munecas. Selain menyaksikan keunikan pulau itu, di antara mereka ada juga yang membawa boneka untuk digantungkan di pepohonan di pulau itu. Tak heran jika hari demi hari jumlah koleksi boneka seram semakin bertambah di sana.



Pulau itu bernama lengkap Isla de La Munecas yang dalam bahasa Meksiko berarti pulau boneka. Sesuai namanya, di pulau ini banyak boneka-boneka yang sangat menyeramkan. Boneka itu dalam kondisi bagian badan yang terpisah dan tergantung di pepohonan. Bahkan ada boneka yang dikerubungi oleh serangga.

Pulau boneka ini berlokasi di sebuah kanal di daerah Xochimico, sebelah selatan Mexico City. Pulau ini pertama kali dihuni oleh seorang paruh baya bernama Don Julian Santana Barrera yang menghuni pulau tersebut karena ingin menyepi dari dunia luar.
Saat tinggal di Pulau Munecas, pria itu menemukan seorang gadis yang tewas tenggelam di kanal dan ia  percaya roh gadis itu selalu menghantuinya di tempat tersebut. Untuk melindungi dirinya dan mengurangi penderitaan si hantu, Santana menggantung boneka yang ia temukan setelah kematian gadis malang tersebut di atas pohon. 
Tetapi ternyata Santana tidak puas dengan satu boneka yang dirasa tidak cukup untuk mengatasi kegelisahannya. Jadi setiap ia menemukan boneka di kanal danau, Santana langsung menggantungkannya di setiap pohon yang ada di pulau Munecas. 


Pada tahun 2001 setelah Santana memutuskan untuk meninggalkan istri dan anaknya untuk hidup di alam liar selama 50 tahun, tubuhnya ditemukan mengambang di lokasi yang dipercaya sebagai tempat tewasnya si gadis kecil tersebut. 


Saat ini, para wisatawan yang datang ke pulau Munecas selalu membawa boneka-boneka sebagai semacam hadiah dengan harapan gadis kecil tersebut dapat beristirahat dengan tenang di alam sana.


Lokasi Island of the Dolls tidak terlalu jauh dari Laguna de Caltongo, dari sini ke arah barat menuju de Nuevo Leon – Calle Dalia – Cuauhtemoc – Clavel – Al heli – Isla de La Munecas.


Jika Anda berminat mengunjungi pulau ini, Anda bisa menyewa mobil dengan tujuan Cuemanco Pierke. 


Dari sana perjalanan berlanjut dengan menggunakan sejenis perahu yang biasa disebut “trajinera” dan membutuhkan waktu hingga dua jam.



















Senin, 25 Mei 2015

Serunya Berburu Souvenir di El Rastro Flea Market

Pasar tradisional selain sebagai tempat untuk berniaga, ternyata juga bisa menjadi destinasi wisata yang menarik dan dikunjungi oleh banyak wisatawan. 


Seperti halnya di pasar yang bernama El Rastro Flea Market. Pasar ini berada di Madrid - Spanyol, tepatnya di kawasan Ambassador's Neighborhood ( Barrio de Embajadores ).



Pasar ini buka sepanjang tahun pada hari Minggu dan hari libur dari jam 9 pagi hingga jam 3 sore dengan terdapat sekitar 3500 kios dengan aneka jenis barang dagangan. 

Mulai dari tekstil, pakaian, makanan, souvenir, keramik, bunga segar dan sebagainya. Yang menarik adalah souvenirnya karena ada beragam bentuk dan kaya warna.

 
Aneka alat musik tradisional khas Spanyol juga menarik untuk disimak dan dibeli.



  

Selain barang baru, di sana wisatawan juga bisa berburu barang-barang bekas yang langka dan menjadi buruan para kolektor. Tak kalah menariknya, ada juga pedagang yang menjual dagangan berupa burung dan jenis satwa lainnya.
  
Pasar El Rastro ini tertulis di buku rough guide in Spain yang disediakan di hotel-hotel dan tempat publik lainnya. 
 

Suasananya sepintas mirip dengan suasana di ruas jalan Malioboro - Yogyakarta atau pasar-pasar tumpah lainnya.


Berada di sana dengan banyaknya pengunjung, tentu membutuhkan sikap waspada dan hati-hati pada barang berharga bawaan Anda. 

 

Karena tak menutup kemungkinan, di sekitarnya ada banyak pencopet dan pengutil yang mengincar untuk menjarah barang berharga Anda.














Jumat, 22 Mei 2015

Mitos Melempar Koin di Air Mancur Trevi

Ada banyak air mancur di dunia. Tetapi air mancur yang satu ini sangat indah dan megah dengan bangunan dan ornamennya yang detail, ekspresif dan artistik. Air mancur  itu bernama Trevi atau dalam bahasa Italia dikenal dengan nama Italia Fontana di Trevi.



Sesuai dengan namanya, air mancur  ini berada di daerah Trevi - Roma , Italia. Dengan memiliki gaya Baroque yang terbesar di Eropa, air terjun ini merupakan salah satu air mancur yang terkenal di dunia.



Trevi ini dibangun pada tahun 1732 oleh Nicola Salvi.Tetapi sebelumnya pernah dikerjakan oleh Bernini atas utusan Paus Urbanus VIII. Salvi menyelesaikan patung "The Restive Sea Horse" atas utusan Paus Clement XII karena paus yang sebelumnya telah wafat.


Air mancur ini sebenarnya merupakan bagian akhir dari Aqua Virgo, sebuah saluran air yang dibangun pada abad 19 SM. Saluran ini membentang sepanjang 20 km dari mata air Salone dan memasok air ke bagian pusat Roma.


Yang menarik, di air mancur ini terdapat patung sosok Neptunus, Dewa Laut sedang mengendarai kereta berbentuk kerang yang ditarik oleh dua kuda laut sebagai tokoh sentral.  Di sekitarnya terdapat patung sosok-sosok lainnya.


Pada setiap kuda dipandu oleh Triton. Salah satu kuda terlihat jinak, sedangkan yang lainnya terlihat liar. Dua kuda ini ternyata  sengaja digambarkan secara berbeda untuk melambangkan laut yang selalu bergejolak.



Hal menarik lainnya adalah adanya mitos membuang koin di air mancur itu. Dipercayai bahwa jika melemparkan satu koin maka , Anda dapat kembali lagi ke Roma. Sementara jika melempar dua koin,  maka Anda bisa menikahi pria atau wanita Roma. Caranya adalah dengan berdiri membelakangi air mancur dan melemparkan koin dari atas bahu.


Terlepas dari mitos itu, yang jelas air mancur ini memang sangat indah dan menarik untuk dikunjungi. 


Karena keindahannya, ada banyak pasangan yang berfoto Pre Wedding di sana atau melakukan sesi pemotretan dengan latar belakang gedung, patung , ornamen dan air mancur Trevi.


  







Kamis, 14 Mei 2015

Serunya Tersesat di Labirin Longleat Hedge Maze

Saat berada di taman atau tempat wisata, pengunjung tentu berharap bisa menikmati tempat itu dengan aman dan nyaman. Tetapi bila Anda berkunjung ke wisata ini, bisa jadi Anda akan merasa cemas dan tegang karena bisa tersesat. 


Hal ini karena ada banyak sekali jalan yang saling terhubung di sana.Tetapi bukan jalan biasa karena jalan itu berupa pola-pola tertentu dengan terbuat dari pagar tanaman hijau. Saat berada di sana terasa berjalan menyusuri lorong-lorong yang seakan tak berujung.


Wisata itu bernama Longleat Hedge Maze yang beradavdi Wiltshire, Inggris dan merupakan taman labirin terpanjang di dunia.  Taman labirin ini sudah ada sejak tahun 1975 yang merupakan bagian dari rumah tinggal Marquesses of Bath.

 

Total luas taman Longleat Hedge Maze 0,6 hektar dari keseluruhan kawasan ini yang mempunyai luas 3.237 hektar dan  memiliki jalan berliku sepanjang 2,7 meter. 



Tentu bisa dibayangkan bagaimana seru dan menegangkannya ketika menyusuri labirin itu karena kita tidak bisa tahu akan keluar ke arah mana dan begitu pula sebaliknya. Bisa jadi kita akan kembali ke lokasi yang semula.



Selain bisa menelusuri lorong-lorong labirin, wisatawan juga bisa melihat dan menikmati bentuk taman labirin ini dari gazebo dan beberapa jembatan yang cukup tinggi dan berada diatas taman labirin. Selain itu juga terdapat taman safari yang sudah ada  sejak tahun 1966 dan  dihuni oleh 500 hewan liar yang berkeliaran di sekitar taman. 


Selain itu di taman ini juga digunakan sebagai tempat untuk wisata edukasi  dan digelarnya banyak event menarik.


Tak kalah menariknya, karena tanaman sebagai pagar pembatasnya cukup tinggi, untuk memotong dan merapikan tanaman itu agar tetap sama ketinggian bentuk dan permukaannya, para petugas menggunakan sepatu khusus yang cukup tinggi sehingga bisa menyamai ketinggian pagar tanaman itu.Dengan menggunakan gunting taman, mereka tampak sigap memangkas tanaman-tanaman hijau itu. 



Oya, waktu terbaik untuk berkunjung ke taman ini adalah pada bulan Maret sampai November. Wisata ini dibuka mulai hari Senin hingga Minggu pukul 10.00-19.30 waktu setempat. Tetapi tiket masuk cukup mahal yakni 25,07 Euro untuk dewasa dan 17,05 Euro untuk anak-anak.












Sabtu, 09 Mei 2015

Indahnya Nuansa Romantis Di Pulau Nami

Pulau Nami itu tampak unik karena jika dipandang dari atas berbentuk bulan sabit. Nama pulau ini sangat terkenal di Korea Selatan karena keindahan panoramanya. Ada nuansa hangat dan romantis yang dirasakan oleh pasangan kekasih yang datang ke sana. 



Terlebih setelah pulau itu menjadi lokasi syuting drama serial Winter Sonata yang populer dan yang dibintangi oleh Bae Yong-jun dan Choi Ji-woo, Pulau Nami semakin banyak didatangi oleh wisatawan.Deretan pohon yang besar dan tinggi menjadi keindahan tersendiri di sana.



Pulau Nami yang berdiameter 6 kilometer dan luas area sekitar 460.000 m2 ini berada di area Bendungan Cheongpyeong, di wilayah Chuncheon-si, Gangwon-do.

 

Nama Pulau Nami diambil dari nama Jenderal Nami , salah satu pahlawan Korea Selatan yang makamnya juga berada di pulau ini.


Perjalanan dari Seoul yang berjarak 63 km menuju ke Nami memakan waktu sekitar 1,5 jam. Setelah itu berlanjut dengan menggunakan kapal feri yang dihiasi bendera berbagai negara ini akan membawa menyeberangi Sungai Han selama kurang lebih 10 menit . 


Selain terdapat memorabilia tentang “ Winter Sonata ”, pulau ini memang cukup menarik untuk dikunjungi.  Pulau ini bagaikan negara sendiri karena pada saat kita memasuki pulau, di bagian depan ada sebuah bangunan kecil yang merupakan sebuah bank.


Di bank itu kita bisa menukarkan Won dengan mata uang negara Naminara ini. Selain itu juga terdapat sebuah papan besar yang berisi sambutan “Welcome To Naminara Republic”.  


Di pulau Nami terdapat berbagai macam restoran, mulai dari menu makanan tradisional Korea, Jepang, Cina dan Italia. 
 

Jika ingin lebih lama menjelajah Pulau Nami, tinggal pesan kamar di Naminara Hotel Jeonggwanru saja untuk bermalam. 


Oya, di hotel ini tidak akan menemukan internet dan TV di hotel ini, karena konsepnya memang sengaja mendekatkan diri ke alam. 


Tarifnya cukup terjangkau dan ada potongan harga pula jika menginap di hari minggu sampai kamis.